Dalam beberapa pekan terakhir, dunia teknologi dan keuangan dikejutkan oleh kemunculan DeepSeek, model kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok yang menyaingi pemain besar seperti OpenAI. Peluncuran DeepSeek tidak hanya mengguncang pasar saham teknologi tetapi juga memengaruhi ekosistem kripto, terutama token yang berfokus pada AI Agents. Bagaimana keterkaitan antara DeepSeek dan kebangkitan kembali token AI? Simak ulasannya berikut!
DeepSeek: AI Revolusioner dengan Biaya Rendah
DeepSeek, yang dikembangkan di Hangzhou, menjadi pusat perhatian karena klaimnya mampu bersaing dengan model AI terkemuka seperti OpenAI, tetapi dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah. Dengan pendekatan inovatif dalam penggunaan chip yang lebih sederhana, DeepSeek berhasil menekan biaya pengembangan hingga hanya US$6 juta, dibandingkan dengan model seperti GPT-4 yang menghabiskan lebih dari US$100 juta.
Baca juga: AI16Z: Token AI yang Mengintegrasikan Blockchain dan DAO
Keberhasilan ini tidak hanya memberikan tantangan baru bagi perusahaan teknologi besar tetapi juga mengguncang pasar saham. Nvidia, salah satu raksasa pembuat chip, mengalami penurunan kapitalisasi pasar hampir US$600 miliar akibat kekhawatiran bahwa model AI seperti DeepSeek dapat mengurangi permintaan chip canggih.
Dampak DeepSeek terhadap Crypto AI Agents
Kemunculan DeepSeek secara tidak langsung berdampak pada pasar mata uang kripto, terutama proyek yang berfokus pada AI Agents. Setelah Alibaba meluncurkan Qwen 2.5 yang diklaim mengungguli DeepSeek-V3, investor mulai mengalihkan fokus ke proyek AI yang lebih terdesentralisasi. Akibatnya, token-token berbasis AI seperti Virtuals Protocol melonjak lebih dari 8%, sementara AIXBT dan Ai16z mengalami kenaikan lebih dari 10%.
Sebelumnya, hype seputar DeepSeek sempat mengalihkan perhatian investor dari token berbasis AI, menyebabkan penurunan valuasi yang signifikan hingga mencapai kerugian US$5 miliar. Namun, setelah pasar menyadari potensi dari proyek AI yang lebih terbuka dan terdesentralisasi, minat terhadap crypto AI Agents kembali meningkat.
Tantangan dan Kontroversi DeepSeek
Keberhasilan DeepSeek tidak datang tanpa kontroversi. OpenAI menuduh DeepSeek menggunakan teknik “penyulingan” dalam melatih modelnya, yaitu dengan memanfaatkan keluaran dari model OpenAI untuk meningkatkan performa AI mereka. Teknik ini menimbulkan perdebatan etis dan hukum di komunitas AI.
Selain itu, otoritas perlindungan data di Italia telah mulai menyelidiki DeepSeek terkait penggunaan data pribadi, yang mengakibatkan aplikasi ini diblokir dari App Store dan Google Play di negara tersebut. Isu keamanan data menjadi perhatian utama bagi regulator dan pengguna yang mempertimbangkan untuk menggunakan layanan DeepSeek.
Baca juga: Mengenal Virtual: Solusi AI Terdesentralisasi untuk Ekonomi Digital
Kesimpulan
DeepSeek telah membuktikan bahwa AI canggih dapat dikembangkan dengan biaya lebih rendah, tetapi dampaknya terhadap industri teknologi dan keuangan masih berlangsung. Sementara perusahaan besar seperti Nvidia menghadapi tekanan, proyek-proyek berbasis AI di dunia kripto justru mendapatkan momentum baru.
Seiring berkembangnya teknologi AI dan meningkatnya permintaan akan model yang lebih efisien serta terdesentralisasi, crypto AI Agents dapat memainkan peran penting dalam ekosistem keuangan masa depan. Apakah DeepSeek akan menjadi pemimpin dalam revolusi AI, atau justru membuka peluang bagi proyek AI terdesentralisasi untuk bersinar? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Jangan lewatkan peluang dari tren AI di pasar kripto! Unduh aplikasi Mobee sekarang dan mulai trading dengan mudah, cepat, dan aman
Sumber:
AI Agent Coins Rebound as DeepSeek Faces Major Setbacks. Diakses pada 2025. BeInCrypto.
DeepSeek: The Chinese AI app that has the world talking. Diakses pada 2025. BBC.