
Perkembangan teknologi blockchain membawa perubahan besar dalam dunia keuangan. Salah satu hasil inovasi terbesarnya adalah kemunculan Decentralized Finance (DeFi), sebuah sistem keuangan terbuka tanpa perantara, yang berjalan secara otomatis menggunakan smart contract. Kehadirannya menjadi tantangan sekaligus pelengkap bagi sistem keuangan tradisional (TradFi) yang selama ini mendominasi.
Agar lebih memahami bagaimana kedua sistem ini bekerja, berikut adalah perbandingan antara keuangan tradisional dan DeFi dari berbagai aspek penting.
Baca juga: Memahami Layer 3 Crypto: Tingkat Baru Skalabilitas Blockchain
1. Perantara dan Struktur Sistem
Keuangan tradisional merupakan sistem keuangan yang selama ini kita kenal, yang dijalankan oleh institusi resmi seperti bank, lembaga pembiayaan, pasar modal, hingga bank sentral. Setiap layanan yang digunakan, seperti menabung, transfer dana, atau pengajuan pinjaman, membutuhkan perantara serta prosedur verifikasi dari lembaga terkait. Proses ini sering kali memakan waktu dan biaya tambahan.
Sebaliknya, DeFi hadir dengan pendekatan yang berbeda. Semua proses berjalan secara otomatis di jaringan blockchain menggunakan smart contract tanpa melibatkan lembaga keuangan sebagai perantara. Pengguna dapat langsung bertransaksi satu sama lain dengan lebih cepat dan efisien.
2. Akses terhadap Layanan Keuangan
Salah satu kekurangan sistem keuangan tradisional adalah belum meratanya akses ke layanan keuangan, terutama di wilayah terpencil atau masyarakat yang belum memiliki dokumen legal seperti KTP atau rekening bank. Hal ini menciptakan kesenjangan finansial yang cukup besar.
DeFi menawarkan solusi dengan sistem terbuka yang dapat diakses siapa saja di seluruh dunia, selama memiliki koneksi internet dan dompet digital (crypto wallet). Tak perlu rekening bank, pengguna bisa melakukan berbagai aktivitas seperti menyimpan aset, meminjam dana, atau berinvestasi hanya dalam beberapa klik.
3. Transparansi dan Keamanan
Kepercayaan menjadi fondasi utama dalam keuangan tradisional. Nasabah mempercayakan dana mereka pada bank atau lembaga keuangan, tetapi sering kali tidak tahu secara detail bagaimana dana itu digunakan atau dikelola.
Dalam DeFi, seluruh transaksi terekam secara publik di blockchain dan bisa dilihat siapa saja secara transparan. Setiap perubahan atau transaksi tercatat secara permanen dan tidak bisa dimanipulasi. Namun, transparansi ini juga membawa tantangan baru: sistem DeFi belum sepenuhnya aman dari bug atau serangan siber, sehingga pengguna perlu lebih berhati-hati.
4. Kecepatan dan Biaya Transaksi
Sistem TradFi umumnya memiliki waktu proses yang lebih lama, apalagi untuk transaksi lintas negara yang melibatkan clearing dan konversi mata uang. Biaya yang dikenakan pun cukup tinggi karena melewati banyak pihak.
Sementara itu, transaksi di DeFi dapat berlangsung dalam hitungan menit bahkan detik, tergantung pada jaringan blockchain yang digunakan. Biayanya pun relatif lebih murah karena tidak memerlukan perantara atau prosedur tambahan.
5. Regulasi dan Perlindungan Hukum
Keuangan tradisional diawasi oleh regulator resmi seperti bank sentral dan lembaga otoritas keuangan. Ini memberikan perlindungan hukum bagi konsumen, seperti jaminan simpanan dan penyelesaian sengketa jika terjadi pelanggaran.
DeFi masih berada di wilayah abu-abu secara hukum di banyak negara. Tidak ada otoritas pusat yang bertanggung jawab, sehingga pengguna harus menanggung semua risiko sendiri. Namun, hal ini juga yang membuat DeFi lebih fleksibel dan terbuka terhadap inovasi.
Baca juga: Apa Itu Dual Investment? Panduan Lengkap untuk Pemula
Keuangan tradisional dan DeFi memperlihatkan dua pendekatan yang sangat berbeda dalam mengelola sistem keuangan. TradFi unggul dalam aspek keamanan, stabilitas, dan regulasi. Di sisi lain, DeFi menawarkan transparansi, kecepatan, dan akses terbuka tanpa batasan.
Alih-alih saling menggantikan, keduanya justru bisa saling melengkapi. Banyak lembaga keuangan tradisional mulai mengadopsi teknologi DeFi untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional mereka. Bagi masyarakat, mengenal dan memahami kedua sistem ini adalah langkah awal untuk bisa memanfaatkan peluang finansial secara lebih cerdas dan aman di masa depan.
Ingin mulai menjelajahi dunia DeFi atau tetap nyaman di sistem keuangan tradisional? Apa pun pilihanmu, pastikan kamu menggunakan platform yang aman dan terpercaya. Gunakan aplikasi Mobee, platform berlisensi PFAK dari BAPPEBTI, yang menghadirkan kemudahan akses ke aset kripto sekaligus menjamin keamanan dan transparansi setiap transaksi. Yuk, download Mobee sekarang dan kelola keuangan digitalmu dengan bijak!