JAKARTA, 30 Maret 2023 – Mobee telah meluncurkan layanan pertukaran aset digital dan menjadi pertukaran aset digital berlisensi pertama di Indonesia yang berfokus pada investor eksklusif yang memenuhi syarat, family office, dan klien tingkat institusional. Platform ini menawarkan berbagai produk keuangan bagi investor yang mencari pendapatan pasif serta produk pengelolaan kekayaan yang lebih canggih yang dirancang untuk investor yang lebih aktif.
Mobee didirikan pada tahun 2022 di Indonesia oleh Andrew Tjahyadikarta dan Jeff Pradana, yang sebelumnya telah berkecimpung di dunia trading dan perbankan. Sebelum membangun Mobee, Andrew mengawali karirnya di J.P. Morgan sebagai research analyst. Kemudian ia juga turut mendirikan merek mewah global pertama di Indonesia, KAJA Group. Jeff telah memiliki pengalaman karir hingga lebih dari 15 tahun pada bank global dan perusahaan sekuritas, seperti Lehman Brothers dan Barclays Capital.
“Kami sangat bersemangat untuk meluncurkan platform pertukaran baru ini, yang dapat memudahkan investor Indonesia untuk mengakses berbagai produk investasi aset digital dan sekuritas dalam tingkat institusional.” ujar Co-founder dan CEO Mobee, Andrew Tjahyadikarta.
“Fokus kami adalah membawa individu dan bisnis di Indonesia ke dalam jaringan dan memberikan tingkat layanan, kepercayaan, dan keamanan yang biasa mereka dapatkan saat mereka berinvestasi aset digital.”
Mobee juga telah memperoleh lisensi dari BAPPEBTI, badan pengawas perdagangan aset digital di Indonesia. Menurut regulator, pasar cryptocurrency Indonesia kini melonjak hingga 50% pada tahun 2022, di mana terdapat hampir 17 juta pengguna cryptocurrency yang telah terdaftar di berbagai bursa aset kripto. Terdapat ruang yang signifikan untuk pertumbuhan aset kripto di Indonesia karena investor yang lebih berkualitas dan tingkat institusional saat ini telah memasuki pasar. Mobee memproyeksikan volume perdagangan aset kripto tahunan Indonesia akan mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS pada akhir tahun 2024.
Mobee telah menjalin hubungan dengan berbagai perusahaan terkemuka di industri aset digital. Bersama dengan tim ahli aset kripto dan pakar TradFi, Mobee menyediakan produk yang memenuhi standar tertinggi dalam tata kelola, manajemen risiko, compliance, dan pelaksanaan layanan.
Jeff Pradana, Co-Founder dan CIO Mobee mengatakan, “Indonesia dapat menjadi salah satu pusat kripto utama secara global. Kerangka kerja yang dibuat oleh regulator telah memberikan kepercayaan bagi investor untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap aset digital. Kami saat ini bekerja sama dengan beberapa mitra untuk membantu menyediakan produk dan layanan wealth management yang andal untuk memfasilitasi adopsi kripto yang lebih lanjut di Indonesia.”
Putaran pendanaan mereka dipimpin oleh salah satu venture capital terkemuka di Asia Tenggara, 1982 Ventures. Selain itu, Mobee juga mendapatkan pendanaan dari family office dan investor individu asal Indonesia.
“Kehadiran Mobee mampu mengisi celah besar pada salah satu sektor jasa keuangan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.” ungkap Herston Powers, Founding Managing Partner dari 1982 Ventures. “Dengan begitu banyaknya penyedia layanan untuk segmen ritel yang lebih muda dan lebih kecil. Mobee merupakan satu-satunya platform layanan aset kripto berlisensi di Indonesia yang hadir untuk melayani investor terbesar dan paling aktif dengan produk-produk tingkat institusional.” lanjutnya.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas operasi, meluncurkan produk baru, dan mempekerjakan lebih banyak pakar yang berasal dari industri jasa keuangan dan aset digital.
Tentang Mobee
Mobee merupakan platform perdagangan aset kripto di Indonesia yang telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI. Misi Mobee adalah memberikan solusi investasi kripto untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Mobee bertujuan untuk mendorong sistem keuangan yang lebih inklusif, ramah pengguna dan terpercaya.