Performa pasar kripto selama 24 jam terakhir masih belum stabil. Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi harga BTC yang tertahan di level harga 57,720 dolar AS, serta altcoins lainnya yang kian terperosok. Kondisi ini didorong oleh sentimen pasar yang masih lemah.

Kabar baik datang dari indeks Rupiah di mana kondisi Rupiah saat ini menguat didorong oleh laporan cadangan devisa dari Bank Indonesia. Simak berita selengkapnya melalui laporan harian di bawah ini.

BTC

Bitcoin Tertahan di level 57,720 Dolar AS - Hold BTC/USD

Aset kripto Bitcoin nampak tertahan di level 57,720 dolar AS sehingga dalam waktu dekat hasil perkiraan jika Bitcoin akan tertahan dalam rentang sideways 50,000 - 58,000 dolar AS dapat terjadi. Level diatas 60.000 dolar AS merupakan level resistance psikologis kuat yang perlu diuji, ditambah terdapat resistance EMA 200 harian di level harga tersebut. Kondisi terkini, total open interest harian Bitcoin melemah -0.31% dengan total funding rate harian -0.0010%.

Total likuidasi harian Bitcoin di 30.40 dolar AS untuk posisi long dan 21.82 dolar AS untuk posisi short. Dengan begitu, kondisi pasar aset kripto dinilai masih dalam kondisi pesimis sehingga membutuhkan waktu untuk mendatangkan tekanan beli yang signifikan. Penurunan tekanan beli dipengaruhi oleh berhentinya arus pembelian Bitcoin melalui Ibit Shares yaitu BTC Spot ETF milik Blackrock sejak 3 hari sehingga membuat total arus keluar BTC ETF Spot senilai -$324.4 USD sejak 3 hari ke belakang.

Analisis teknikal: BTC/USD masih dalam perkiraan sideways dengan rentang harga 50,000 - 58,000, level terendah minggu ini berada di level 48,965 menjadi support dengan resistance kuat di 59,486. Level Bitcoin dominance menguat dari sebelumnya di 56.75% ke 57.22% sehingga saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menambah posisi akumulasi beli Bitcoin secara bertahap.

ETH

Performa ETH Masih Lamban Pasca Penurunan Signifikan - Hold ETH/USD

 Aset kripto Ethereum terpantau masih lesu setelah terjadi penurunan signifikan pekan lalu yang membuatnya turun dibawah 3,000 dolar AS, walaupun trend pelemahannya dengan sektor layer-1 lainnya masih relatif sama namun jika dibandingkan dengan Bitcoin, Ethereum kini menyentuh titik terendah setelah April 2021 lalu. Terpantau pasangan aset ETH/BTC di berbagai bursa kripto global berada di level 0.04008, hal ini membuat aset Bitcoin menjadi outperform dibandingkan aset kripto Ethereum untuk saat ini.

Kondisi pasar derivatif aset Etherum memiliki nilai funding rate negatif selama lima hari berturut-turut sehingga sentimen bearish masih kuat pada aset Etherum. Total open interest harian Ethereum masih melemah -1.87% dengan pelemahan pada tekanan jual di ETF Spot Ethereum mulai mereda dua hari kebelakang. Terpantau Blackrock melalui aset ETHA melakukan pembelian Ethereum senilai $157m selama dua hari.

Analisis teknikal: ETH/USD masih diperkirakan dapat melemah akibat tingginya tekanan jual di pasar derivatif serta penjualan pasar spot yang belum mereda, rentang level 2,000 - 2,600 masih menjadi level perdagangan ideal Ethereum untuk saat ini dengan dipengaruhin Ethereum dominance terus merosot hingga 14.92% dari sebelumnya di 17.00% pada pekan lalu.

Altcoin

Kasus Ripple vs. SEC Telah Usai - Sell on strength

Pertempuran hukum Ripple dengan SEC telah berakhir dengan kemenangan signifikan untuk industri cryptocurrency. Pengadilan memutuskan bahwa XRP bukanlah security saat dijual kepada investor institusi, namun Ripple harus membayar denda sebesar 125 juta dolar AS untuk penjualan yang tidak terdaftar. Keputusan ini menyebabkan lonjakan 25% dalam harga XRP, mencerminkan sentimen pasar yang positif. Hasil kasus ini mungkin memengaruhi pendekatan regulasi masa depan terhadap cryptocurrency. (Source: Twitter Ripple).

Analisis teknikal: XRP/USD saat ini berada di area resistensi sebesar 0.63, setelah melonjak 20% dalam sehari akibat berita katalis positif dengan area support di 0.55.

Makroekonomi dan Sentimen Pasar

Rupiah Menguat, Hampir Sentuh Harga Rp15,000

Rupiah menguat hari ini ke level Rp15.944 per dolar AS, naik 0,53%. Penguatan ini didorong oleh laporan cadangan devisa dari Bank Indonesia. Per Juli 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai 145,4 miliar dolar AS, meningkat sebanyak 5,2 miliar dolar AS dibandingkan periode sebelumnya. Bank Indonesia menyebutkan, kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

AnalIsa Teknikal: Nilai mata uang rupiah yang semakin kuat seminggu terakhir membawanya kembali ke harga 16,124 dengan proyeksi dalam waktu dekat dapat kembali ke level 15,941. Hal ini berpengaruh baik pada investor aset kripto yang memperdagangkan kripto dengan mata uang USDC dan USDT karena harganya semakin murah terhadap Rupiah, terbaru pada bursa kripto Indonesia yaitu Mobee Digital Asset Exchange memiliki USDC/IDR di level 16,245 dan USDT/IDR di level 16,236.

Disclaimer

Laporan ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apapun dengan PT CTXG Indonesia Berkarya (Mobee); laporan ini hanya bersifat informasional saja. Dengan melakukan perdagangan aset kripto, pelaku perdagangan mengakui dan memahami risiko yang terlibat, termasuk fluktuasi harga. Disarankan untuk menggunakan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan. Semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pelaku perdagangan.