
Kondisi Pasar Global Terkini
Ekonomi AS mencatat kinerja yang beragam pada Februari 2025. S&P Global US Manufacturing PMI naik ke 52,7, level tertinggi sejak Juni 2022, didorong oleh pembelian strategis sebelum tarif yang diperkirakan akan diberlakukan. Namun, ISM Manufacturing PMI turun tipis ke 50,3, sementara biaya input melonjak dengan ISM Manufacturing Prices Index mencapai 62,4.
Pasar tenaga kerja melemah, dengan pertumbuhan pekerjaan sektor swasta hanya 77.000—terendah sejak Juli 2024. Nonfarm Payrolls bertambah 151.000, sedikit di bawah perkiraan, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%. Pertumbuhan lapangan kerja terjadi di sektor kesehatan, transportasi, dan keuangan, sedangkan pekerjaan federal mengalami penurunan.
Di sektor jasa, S&P Global US Services PMI turun ke 51, sementara ISM Services PMI naik ke 53,5, menunjukkan ekspansi yang berlanjut. Kenaikan biaya input mendorong ISM Services Prices Index ke 62,6. Sementara itu, klaim pengangguran turun ke 221.000, mengindikasikan ketahanan pasar tenaga kerja meskipun pertumbuhan melambat. Dengan inflasi dan kebijakan ekonomi yang terus berubah, tren ekonomi masih penuh ketidakpastian.
Inflasi Menurun, Ketidakpastian Ekonomi Berlanjut
Pada Februari, inflasi AS turun menjadi 2,8% YoY, lebih rendah dari 3% pada Januari dan di bawah perkiraan 2,9%. Inflasi inti juga turun ke 3,1%, level terendah sejak 2021. Pasar saham merespons positif, dengan Nasdaq naik 1,2%, S&P 500 bertambah 0,5%, sementara Dow Jones turun 0,2% setelah mengalami fluktuasi sepanjang hari.
Meskipun data ini menggembirakan, analis tetap berhati-hati karena pasar masih dalam fase koreksi. Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini dalam jangka pendek, tetapi tetap waspada terhadap ketegangan perdagangan dan tarif yang dapat memengaruhi inflasi serta stabilitas ekonomi.
Kebijakan tarif Presiden Trump menambah ketidakpastian ekonomi, mendorong The Fed untuk mengambil pendekatan hati-hati dalam penyesuaian suku bunga. Beberapa tarif untuk Kanada dan Meksiko telah dikurangi, tetapi bea impor besar terhadap produk China masih berlaku, dengan kemungkinan penambahan tarif baru. Ketidakpastian ini telah memicu volatilitas pasar, menekan indeks utama. Sebagai respons, Ketua The Fed Jerome Powell mengadopsi pendekatan "wait-and-see", memantau inflasi, ketenagakerjaan, dan kepercayaan konsumen sebelum membuat keputusan kebijakan moneter lebih lanjut.
Analisis Teknikal BTC

Dari 5 Maret hingga 13 Maret, Bitcoin (BTC/USDT) mengalami tren penurunan dengan pola lower highs dan lower lows. BTC mencoba pulih tetapi menghadapi resistensi kuat di sekitar $93.227, yang menjadi penghalang kenaikan lebih lanjut. Setelah gagal menembus level ini, BTC mengalami penurunan tajam hingga mencapai titik terendah sekitar $79.000, sebelum stabil di $83.215.
Saat ini, BTC mencoba berkonsolidasi, tetapi tekanan bearish masih dominan. Jika gagal menembus level yang lebih tinggi, ada kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju zona support di $71.000. Sebaliknya, jika BTC berhasil menembus garis tren menurun, kemungkinan terjadi pembalikan tren dengan resistensi utama di $93.227. Untuk konfirmasi bullish yang lebih kuat, BTC harus kembali ke level di atas $100.000.
Analisis Teknikal ETH

Dari 5 Maret hingga 13 Maret 2025, Ethereum (ETH/USDT) mengalami penurunan tajam, menembus garis tren naik yang bertahan sejak pertengahan 2022. Tekanan jual meningkat setelah ETH gagal bertahan di level $2.000, yang sebelumnya menjadi zona akumulasi penting. Setelah breakdown, harga ETH jatuh ke $1.754 sebelum sedikit pulih ke $1.868.
Secara teknis, penembusan ini mengindikasikan potensi pergerakan bearish lebih dalam, dengan support berikutnya di sekitar $1.600 jika tekanan jual berlanjut. Namun, jika harga kembali dan bertahan di atas $2.000, ada peluang untuk pemulihan lebih lanjut. Saat ini, tren masih bearish dengan dominasi kuat dari penjual.
Analisis Teknikal SOL

Dari 5 Maret hingga 13 Maret 2025, Solana (SOL/USDT) mengalami tren turun signifikan, menembus level support utama. Awalnya, SOL mencoba bertahan di support $178, tetapi gagal, menyebabkan penurunan tajam. Breakdown semakin parah saat harga jatuh di bawah zona resistensi kritis di $180.
Tekanan jual terus berlanjut, mendorong SOL ke level terendah sekitar $112, sebelum sedikit pulih ke $123,79. Menembus di bawah $130 membuat SOL bukan pilihan pembelian yang ideal kecuali muncul pola pembalikan yang jelas, karena tren masih cenderung turun.