
Volume stablecoin global pada 2024 mencatat rekor baru dengan total hampir $14 triliun, mengungguli total volume transaksi tahunan Visa yang tercatat sebesar $13 triliun. Temuan ini berasal dari laporan terbaru Bitwise yang menyoroti percepatan adopsi stablecoin sebagai alat pembayaran utama di dunia digital.
Apa yang Mendorong Pertumbuhan Volume Transaksi Stablecoin?
Peningkatan drastis dalam volume transaksi stablecoin tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang mendorong tren ini:
1. Stabilitas Harga
Stablecoin seperti USDT (Tether) dan USDC (Circle) dirancang untuk mempertahankan nilai stabil terhadap dolar AS. Berbeda dengan aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum yang volatil, stablecoin menawarkan kepercayaan lebih bagi pengguna dalam melakukan transaksi harian.
2. Biaya Rendah dan Kecepatan Tinggi
Transaksi stablecoin cenderung lebih cepat dan murah, terutama dalam konteks pembayaran lintas negara. Efisiensi inilah yang membuat transaksi stablecoin semakin populer untuk kebutuhan remitansi dan perdagangan internasional.
3. Adopsi oleh Institusi Besar
Perusahaan raksasa seperti PayPal, Bank of America, dan Fidelity kini mulai mengadopsi stablecoin dalam berbagai layanan keuangan mereka. Keterlibatan institusi besar ini memberikan legitimasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap stablecoin.
4. Dukungan Regulasi
Kebijakan pro-kripto dari pemerintah Amerika Serikat, seperti GENIUS Act dan STABLE Act, memberikan landasan hukum yang jelas untuk pengembangan stablecoin. Regulasi yang mendukung ini mempercepat adopsi global dan meningkatkan volume stablecoin secara signifikan.
Stablecoin: Masa Depan Sistem Pembayaran Digital
Dengan pertumbuhan pesat volume transaksi stablecoin, jelas bahwa stablecoin kini bukan hanya pelengkap di dunia kripto, tetapi telah menjadi pilar penting dalam sistem keuangan digital global. Keunggulan dalam hal stabilitas, efisiensi, dan dukungan regulasi membuat stablecoin semakin dilirik sebagai alternatif sistem pembayaran tradisional.