Yield farming, dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), adalah praktik di mana pengguna meminjamkan aset kripto mereka ke dalam protokol DeFi untuk mendapatkan imbalan berupa token tambahan. Sederhananya, ini seperti menabung di bank, tetapi dengan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi dan fleksibilitas yang lebih besar.
Bagaimana Yield Farming Bekerja?
Bayangkan yield farming seperti memberikan pinjaman di dunia kripto. Anda memiliki sejumlah aset kripto, misalnya Ethereum atau USDT. Alih-alih membiarkan aset ini hanya tersimpan di dompet, Anda memutuskan untuk "meminjamkannya" kepada sebuah platform DeFi. Prosesnya melibatkan beberapa langkah berikut:
1. Memilih Protokol DeFi
Ada banyak protokol DeFi yang menawarkan layanan yield farming, seperti Uniswap, PancakeSwap, Aave, dan sebagainya. Setiap protokol memiliki cara kerja yang unik, mulai dari jenis aset yang diterima, cara menghitung imbal hasil, hingga jenis token yang diberikan sebagai imbalan.
2. Menyediakan Likuiditas
Aset kripto yang Anda berikan akan masuk ke dalam sebuah "kolam likuiditas" (liquidity pool). Bayangkan kolam ini sebagai tempat di mana orang-orang dapat menukar satu jenis kripto dengan kripto lainnya secara instan.
Biasanya, Anda akan menyetor sepasang aset kripto, misalnya ETH dan USDT. Dengan begitu, pengguna lain dapat menukar ETH mereka dengan USDT, atau sebaliknya, langsung dari kolam tersebut.
Baca juga: Psikologi Trading Crypto: Kunci Sukses Hadapi Volatilitas
3. Mendapatkan Imbalan
Sebagai imbalan atas kontribusi Anda dalam menyediakan likuiditas, protokol akan memberikan Anda token khusus. Token ini bisa berupa token asli protokol tersebut (misalnya UNI untuk Uniswap) atau token dari proyek lain yang berkolaborasi.
Lalu, bagaimana cara menghitung imbalannya? Jumlah token yang Anda dapatkan biasanya bergantung pada beberapa faktor, seperti besarnya kontribusi, lama waktu, dan volatilitas pasar.
4. Mengunci Aset (Staking)
Tidak semua protokol mengharuskanmu mengunci aset. Namun, beberapa protokol menawarkan tingkat imbalan yang lebih tinggi jika Anda bersedia mengunci aset Anda selama periode tertentu. Proses mengunci aset ini sering disebut sebagai "staking". Saat Anda melakukan staking, aset Anda tidak dapat ditarik selama periode yang telah ditentukan.
Mengapa Yield Farming Menarik?
Yield farming telah menarik minat banyak investor kripto karena menawarkan potensi keuntungan yang sangat menarik. Dengan tingkat pengembalian yang sering kali jauh melampaui produk investasi tradisional, yield farming menjadi alternatif yang menggiurkan bagi mereka yang ingin memaksimalkan aset kripto mereka.
Fleksibilitas adalah kunci lainnya; para yield farmer dapat memilih dari berbagai macam aset kripto dan protokol, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan preferensi dan toleransi risiko masing-masing.
Selain itu, aksesibilitas yang tinggi juga menjadi daya tarik tersendiri. Siapa pun dengan koneksi internet dan dompet kripto dapat dengan mudah berpartisipasi dalam dunia yield farming, membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk ikut serta dalam ekosistem DeFi.
Risiko Yield Farming
- Volatilitas Pasar: Nilai aset kripto layaknya roller coaster, naik turunnya harga sangat cepat. Ketika harga aset yang Anda setorkan di dalam pool likuiditas berubah drastis, jumlah imbalan yang Anda terima juga akan terpengaruh. Misal, jika harga aset turun, nilai total aset Anda di dalam pool juga akan turun, meskipun Anda masih mendapatkan token imbalan.
- Risiko Protokol: Platform DeFi masih terbilang baru dan terus berkembang. Ini artinya, risiko bug atau serangan hacker masih cukup tinggi. Jika terjadi masalah pada protokol yang Anda gunakan, aset Anda bisa hilang atau terjebak.
- Impermanent Loss: Ini adalah risiko unik dalam yield farming. Bayangkan Anda menyetor sepasang aset (misal, ETH dan USDT) ke dalam pool dengan jumlah yang sama. Jika harga ETH naik drastis sementara USDT tetap stabil, ketika Anda menarik kembali aset Anda, jumlah ETH yang Anda dapatkan akan lebih sedikit dibandingkan jika Anda hanya memegang ETH sejak awal. Ini karena untuk menjaga keseimbangan di dalam pool, sebagian ETH Anda akan ditukar dengan USDT.
Baca juga: Tips Investasi Crypto dengan Menerapkan Strategi Buy the Dip
Cara Memulai Yield Farming
- Pilih Dompet Kripto: Anda perlu memiliki dompet kripto yang kompatibel dengan DeFi, seperti MetaMask atau Trust Wallet.
- Beli Aset Kripto: Beli aset kripto yang ingin Anda gunakan untuk yield farming.
- Cari Protokol DeFi: Lakukan riset untuk menemukan protokol DeFi yang terpercaya dan menawarkan tingkat imbalan yang menarik.
- Pahami Mekanisme Protokol: Setiap protokol memiliki mekanisme yang berbeda. Pastikan Anda memahami sepenuhnya sebelum memulai.
- Kelola Risiko: Diversifikasi aset Anda dan jangan menginvestasikan lebih dari yang Anda mampu kehilangan.
Strategi Optimalkan Yield Farming
- Diversifikasi: Sebarkan investasi Anda ke berbagai protokol dan aset kripto untuk mengurangi risiko.
- Pantau Pasar: Terus pantau perkembangan pasar dan berita terbaru tentang protokol DeFi yang Anda gunakan.
- Manfaatkan Farming Strategi: Beberapa platform menawarkan strategi farming yang lebih kompleks untuk memaksimalkan keuntungan.
- Pertimbangkan Biaya Transaksi: Biaya gas Ethereum bisa cukup tinggi, jadi pertimbangkan untuk menggunakan jaringan yang lebih murah.
Yield farming adalah cara yang menarik untuk mendapatkan keuntungan dari aset kripto Anda. Namun, seperti halnya investasi lainnya, yield farming juga memiliki risiko yang perlu Anda pahami. Sebelum memulai, pastikan Anda telah melakukan riset yang cukup dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti volatilitas pasar, risiko protokol, dan biaya transaksi.
Baca juga: Cara Menganalisis Crypto yang Penting untuk Diketahui
Itulah penjelasan mengenai yield farming. Tertarik untuk investasi di aset digital? Gunakan saja Mobee yang telah terdaftar dan memiliki lisensi dari BAPPEBTI serta Kominfo. Segera download aplikasinya di App Store atau Google Play!
Sumber:
A Beginner's Guide to DeFi Yield Farming. Diakses pada 2024. Hedera.
Yield Farming: The Truth About This Crypto Investment Strategy. Diakses pada 2024. Investopedia.