Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sebesar 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya, sesuai dengan prediksi pasar, sementara kenaikan tahunan tercatat di angka 2,9%. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh lonjakan harga energi, yang naik sebesar 2,6%, termasuk peningkatan harga bensin sebesar 4,4%.

Namun, inflasi inti atau core CPI, yang mengeluarkan komponen makanan dan energi, naik 0,2%, sedikit melambat dibandingkan kenaikan bulan-bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi inti tercatat di 3,2%, angka terendah sejak Juli 2024, menandakan bahwa tekanan harga yang mendasari mulai menurun.

Dolar AS Melemah Pasca Rilis CPI

Setelah rilis data CPI Desember 2024 pada 15 Januari 2025, indeks dolar AS (DXY) mengalami pelemahan. Penurunan DXY ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga di level saat ini atau bahkan mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Inflasi yang mulai terkendali menunjukkan bahwa tekanan harga sudah melandai, sehingga memberikan ruang bagi kebijakan moneter yang lebih fleksibel.

Dampak pada Harga Bitcoin

Dampak dari pelemahan DXY langsung terlihat pada pergerakan harga Bitcoin (BTC). Harga BTC mengalami kenaikan signifikan, sebesar 4,08%. BTC dibuka di level $96,560 dan ditutup di level $100,497. Lonjakan ini terjadi di tengah optimisme investor yang melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dan melemahnya dolar AS.

Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca. Selalu lakukan penelitian sendiri sebelum melakukan investasi. Semua kegiatan jual beli dan investasi aset kripto sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.